Kamis, 17 Juni 2010

Macan Tutul Fauna Identitas Kabupaten Ciamis


Di Jawa Barat terdapat dua jenis kucing besar, yaitu Harimau Jawa dan Macan Tutul. Namun keberadaan Harimau Jawa sampai saat ini belum banyak diketahui, bahkan sebagian ilmuwan telah menganggapnya punah. Sedangkan Macan Tutul dengan semua tekanan yang ada sampai saat ini masih dapat bertahan hidup.

MACAN TUTUL (Panthera pardus)
Nama Umum : Macan Tutul
Nama Lain : Javan Leopard
Suku : Felidae

Latar Belakang
Di Jawa Barat terdapat dua jenis kucing besar, yaitu Harimau Jawa dan Macan Tutul. Namun keberadaan Harimau Jawa sampai saat ini belum banyak diketahui, bahkan sebagian ilmuwan telah menganggapnya punah. Sedangkan Macan Tutul dengan semua tekanan yang ada sampai saat ini masih dapat bertahan hidup.
Secara global dianggap terancam punah (Threatened) (IUCN), di Indonesia dilindungi sejak 1970 dengan SK Mentan No 421/ Ktps/Um/8/1970; dan dengan UU No. 5 1990 serta Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999.

Pertelaan
Di Asia Tenggara Macan Tutul adalah karnivora terbesar kedua setelah harimau. Berat rata-rata Macan Tutul jantan adalah 55 kg, dan macan betina 30 kg. Hal yang menarik dari Macan Tutul adalah memiliki dua pola warna, ada yang berwarna kuning dengan bintik-bintik hitam dan ada yang berwarna hitam (orang sering menyebutnya Macan Kumbang), yang jika diperhatikan diantara pekatnya warna rambut Macan Kumbang akan terlihat bintik-bintik, mirip sekali dengan Macan Tutul kuning.

Habitat dan Penyebaran
Pada saat ini di Provinsi Jawa Barat, Macan Tutul masih dapat dijumpai di beberapa kawasan: Taman Nasional Gunung Halimun-Salak; Taman Nasional Gunung Gede Pangrango; Cagar Alam Leuweung Sancang; gunung Patuha, Ciwidey; Cagar Alam Gunung Simpang, Cianjur; Cagar Alam Gunung Tilu, Cianjur.

Makanan
Sebagai hewan karnivora Macan Tutul memakan berbagai jenis binatang antara lain babi, rusa, kera, tikus, reptil, burung, ikan dan berbagai binatang lainnya.

Perkembangbiakan
Anak Macan Tutul lahir dengan jumlah 2-3 ekor, anak macan akan membuka matanya dalam waktu 10 hari setelah dilahirkan dan selama 3 bulan, anak Macan Tutul akan mengikuti induknya untuk berburu.
Macan Tutul betina cenderung untuk memelihara anaknya, betina yang sedang hamil akan mencari gua, celah di antara batu, semak belukar, serta rongga sebagai tempat untuk melahirkan dan merawat anaknya. Macan Tutul jantan juga ikut membantu pasangannya pada masa berkembang biak, salah satunya adalah dengan membawakan hasil buruan induk jantan untuk makanan anak dan induk betina.


Sumber:
http://clearinghouse.bplhdjabar.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=177%3Amacan-tutul-fauna-identitas-kabupaten-ciamis&catid=81%3Aidentitas-fauna&Itemid=198&lang=id
17 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar